Indonesia sendiri telah berganti kurikulum sebanyak 11 kali sejak masa
kemerdekaan yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
2004, 2006, 2013 dan 2015. Setiap tahun kurikulum mengalami
perubahan-perubahan yang berbeda baik berskala kecil maupun besar. Tak
jarang pergantian kurikulum setiap tahun selalu memicu berbagai pro dan
kontra. Berikut ini adalah kurikulum pendidikan di Indonesia pada tahun
2000an yang notabene masih tergolong ‘baru’.
Perkembangan kurikulum di Indonesia
yang pertama adalah pada tahun 2004. Kurikulum pada tahun 2004 disebut
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kurikulum ini memiliki beberapa
ciri-ciri yaitu berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman,
kegiatan belajar menggunakan banyak metode dan pendekatan yang
bervariasi. Menurut kurikulum ini, sumber belajar tidak hanya dari guru
tetapi juga dari sumber-sumber lainnya yang mempunyai nilai edukatif.
Menurut KBK, ketercapaian kompetensi siswa tidak hanya secara klasikal
tetapi juga individual. KBK ini juga mengharuskan setiap program
pendidikan mengandung tiga unsur pokok yaitu spesifikasi
indikator-indikator evaluasi untuk penentu berhasil tidaknya
ketercapaian kompetensi siswa. Unsur yang selanjutnya adalah
pengembangan pembelajaran. Unsur yang terakhir adalah pemilihan
kompetensi.
Perkembangan kurikulum pendidikan di
Indonesia selanjutnya terjadi pada tahun 2006. Kurikulum tahun ini
berubah nama menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP
merupakan perangkat yang berisi himpunan hasil pengembangan dari semua
mata pelajaran. Tahun ini juga menjadi tonggak awal terciptanya
kompetensi dasar dan standar kompetensi sebagai pedoman utama dalam
proses pembelajaran. Perbedaan antara KTSP dan KBK yang menonjol
terletak pada kewenangan dalam penyusunannya. Berdasarkan kewenangan,
dibuatnya kurikulum ini mengacu pada pusat desentralisasi dari sistem
pendidikan. Perbedaan juga terlihat dari peran guru dalam membuat
program pendidikan di sekolah. Guru harus memiliki kemampuan dalam
membuat penilaian dan mengembangkan silabus secara mandiri yang
disesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerahnya tetapi tetap harus
mengikuti Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD) yang telah di
tentukan oleh pemerintah pusat.
Yang mungkin masih hangat dan begitu
memicu kontroversi dalam dunia pendidikan adalah perkembangan kurikulum
di Indonesia tahun 2013. Ini adalah kurikulum pertama yang tidak
memiliki sebutan khusus seperti KBK ataupun KTSP tetapi menggunakan
kurikulum 2013. Perbedaan kurikulum yang sangat mencolok terletak pada
aspek penilaian dan materi pembelajaran. Dari segi penilaian, kurikulum
2013 memiliki tiga aspek penilaian yaitu aspek sikap dan perilaku, aspek
keterampilan dan aspek pengetahuan. Dari segi materi, banyak penambahan
dan pengurangan materi. Salah satu contoh penambahan materi adalah pada
mata pelajaran matematika dan pengurangan materi pada PKN, IPS, dll.
Kurikulum ini banyak menimbulkan persoalan-persoalan seperti kurang
mengertinya para pendidik, materi dan penilaian yang terlalu sulit.
Perkembangan kurikulum pendidikan di
Indonesia tahun 2015 kembali mengadopsi kurikulum pada tahun 2006 yaitu
KTSP karena masih banyaknya persoalan yang dihadapi dalam penerapan
kurikulum 2013 di Indonesia. Jadi, selama kurikulum 2013 masih dalam
tahap penyempurnaan, pemerintah menetapkan kembalinya penggunaan KTSP
sebagai kurikulum untuk tahun 2015/2016 sampai dengan 2019/2020.
Sebagai informasi, kurikulum berisi rancangan pembelajaran yang dibuat
oleh kementrian pendidikan setiap tahun untuk semua lembaga pembelajaran
yang ada di Indonesia. Tak ayal, informasi mengenai perkembangan kurikulum di Indonesia selalu menarik untuk digali lebih dalam.
Semoga Bermanfaat. Terima Kasih.
Post a Comment